Bagaimana cara mendapatkan pinjaman meskipun nama sedang buruk? Simak di sini

Nama terblokir bukan akhir dari segalanya. Ada jalan untuk mendapatkan pinjaman secara aman.

Bagaimana cara mendapatkan pinjaman meskipun nama sedang buruk

Memiliki nama yang tercatat buruk di sistem kredit bisa terasa seperti jalan buntu. Banyak orang merasa putus asa karena pengajuan pinjaman terus ditolak akibat skor kredit yang rendah.

Tapi kenyataannya, masih ada cara untuk mendapatkan akses keuangan, meskipun nama Anda sedang tidak bersih di laporan kredit.

Asalkan Anda tahu ke mana harus mencari dan bagaimana mengelola situasi ini dengan bijak, jalan keluar tetap terbuka.

Apa yang dimaksud dengan nama buruk?

Nama Anda dianggap buruk dalam sistem keuangan ketika Anda memiliki riwayat keterlambatan pembayaran, pinjaman yang belum diselesaikan, atau catatan negatif lainnya yang dilaporkan ke biro informasi kredit seperti SLIK OJK.

Akibatnya, skor kredit Anda menurun dan Anda diklasifikasikan sebagai peminjam berisiko tinggi.

Hal ini bisa memengaruhi banyak hal, mulai dari:

  • Penolakan pengajuan kartu kredit
  • Kesulitan mengakses cicilan barang
  • Tidak lolos verifikasi paylater
  • Pembatasan dalam pembukaan rekening digital tertentu

Namun, status ini tidak selamanya. Skor kredit bisa diperbaiki, dan peluang untuk mendapatkan pinjaman tetap ada.

Apakah bisa mengajukan pinjaman dengan nama buruk?

Jawabannya: bisa.

Beberapa perusahaan pembiayaan dan platform fintech kini membuka kesempatan bagi peminjam dengan riwayat kredit buruk. Mereka menggunakan sistem penilaian alternatif dan menawarkan produk khusus untuk kondisi seperti ini.

Jenis-jenis pinjaman yang bisa Anda pertimbangkan meliputi:

  • Pinjaman dengan jaminan
  • Fintech dengan penilaian non-tradisional
  • Kredit mikro produktif
  • Pinjaman dengan sistem pemotongan gaji (payroll/pensiun)
  • Peer-to-peer (P2P) lending

Mari bahas satu per satu.

1. Pinjaman dengan jaminan

Ini adalah cara yang paling umum digunakan ketika peminjam memiliki riwayat kredit yang buruk. Anda memberikan aset sebagai jaminan, seperti motor, mobil, sertifikat rumah, atau deposito.

Karena adanya jaminan, pemberi pinjaman merasa lebih aman dan lebih terbuka untuk menyetujui pengajuan.

Namun, ada risiko besar: jika Anda gagal bayar, aset tersebut bisa disita. Maka, pastikan Anda mampu memenuhi cicilan sebelum mengambil pinjaman jenis ini.

2. Fintech dengan analisis alternatif

Banyak fintech legal yang terdaftar di OJK kini tidak lagi bergantung sepenuhnya pada skor BI Checking.

Mereka mengevaluasi calon peminjam berdasarkan:

  • Riwayat transaksi digital
  • Rekam jejak pembayaran tagihan (listrik, air, pulsa)
  • Konsistensi saldo di rekening bank
  • Aktivitas dompet digital atau marketplace

Dengan pendekatan ini, peluang Anda untuk lolos lebih besar, selama aktivitas keuangan Anda masih terlihat aktif dan sehat, meskipun tidak tercermin dalam skor kredit formal.

3. Kredit mikro produktif

Jika Anda ingin memulai usaha kecil atau menambah modal bisnis rumahan, kredit mikro bisa menjadi pilihan yang relevan.

Program ini biasanya ditawarkan oleh koperasi, lembaga sosial, atau bank daerah, dan tidak terlalu fokus pada skor kredit.

Nilainya memang kecil, tapi cukup untuk memulai kembali dan membangun reputasi finansial dari nol.

4. Kredit pemotongan gaji (payroll atau pensiun)

Bagi pegawai negeri sipil (ASN), pegawai BUMN, atau pensiunan dengan penghasilan tetap, pinjaman dengan sistem potong gaji menjadi solusi yang cukup aman.

Karena cicilan langsung dipotong dari penghasilan bulanan, bank merasa lebih yakin dan tetap bisa menyetujui pinjaman meskipun nama Anda sebelumnya tercatat buruk.

Namun, penting untuk memperhatikan batas pemotongan. Jangan sampai jumlah cicilan melebihi 30% dari gaji bulanan.

5. Peer-to-peer lending

P2P lending menghubungkan peminjam langsung dengan investor. Proses verifikasinya seringkali lebih fleksibel daripada bank.

Namun, Anda tetap harus hati-hati karena:

  • Suku bunga bisa lebih tinggi
  • Tidak semua platform terdaftar di OJK
  • Risiko penyalahgunaan data cukup besar jika platform tidak terpercaya

Selalu periksa legalitas platform di situs resmi OJK sebelum mengajukan.

Tips agar pengajuan pinjaman disetujui

Beberapa langkah kecil bisa membantu Anda meningkatkan peluang mendapatkan pinjaman:

  • Siapkan bukti penghasilan, walau informal (transferan tetap, slip honor)
  • Perbarui data pribadi di sistem bank atau aplikasi
  • Pastikan rekening bank Anda aktif, dengan transaksi masuk/keluar yang stabil
  • Bayar tagihan kecil seperti pulsa atau listrik tepat waktu
  • Jangan mengajukan pinjaman ke banyak tempat sekaligus
  • Gunakan hanya platform resmi dan terpercaya

Semua hal di atas membantu membentuk ulang reputasi Anda secara bertahap.

Hati-hati terhadap penipuan

Sayangnya, banyak oknum yang memanfaatkan kondisi darurat orang lain untuk menipu. Waspadai jika Anda menemukan penawaran yang:

  • Meminta biaya di muka tanpa alasan jelas
  • Menjanjikan “langsung cair” tanpa verifikasi
  • Tidak memiliki dokumen kontrak resmi
  • Tidak terdaftar di OJK

Jangan tergiur oleh janji manis. Lebih baik menunggu daripada menjadi korban.

Gunakan pinjaman dengan strategi

Jika Anda berhasil mendapatkan pinjaman, gunakan dengan tujuan yang benar-benar penting:

  • Menutup utang berbunga tinggi
  • Menangani kebutuhan darurat keluarga
  • Memulai usaha kecil yang bisa menghasilkan pendapatan

Hindari menggunakan pinjaman untuk konsumsi sesaat seperti belanja online atau liburan.

Pinjaman ini bisa menjadi titik balik keuangan Anda, bukan alat untuk semakin tenggelam dalam utang.

Langkah baru, peluang baru

Banyak orang yang berhasil memperbaiki reputasi keuangan mereka meskipun awalnya memiliki nama buruk.

Kuncinya adalah: disiplin, tanggung jawab, dan konsistensi.

Dengan mengatur kembali kebiasaan finansial, Anda tidak hanya bisa bangkit, tapi juga membuka peluang yang lebih besar di masa depan, termasuk skor kredit yang membaik dan akses ke produk keuangan yang lebih baik.